Sertifikasi Keahlian, Manajemen Proyek Pun Perlu Melengkapinya

About Us

IAMPI – Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia

JAKARTA: Sertifikasi di Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) untuk bidang Konstruksi mengacu kepada Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) yang berlokasi di Gedung Balai Krida Lt.2 Jl. Iskandarsyah Raya, Jakarta.

IAMPI adalah asosiasi organisasi nonprofit yang berbasis pengetahuan dan kompetensi yang bermaksud memfasilitasi anggotanya untuk terus menerus melakukan peningkatan pengetahuan dan kompetensinya dengan diadakan program rutin pelatihan, learning and sharing, dimana sesama anggota saling membagi ilmunya.

“Semua biaya yang diperoleh digunakan untuk kepentingan pelayanan kepada anggotanya. Pengurus adalah sukarelawan yang memang mencintai pengetahuan dan profesinya, tidak menerima gaji atau imbalan atas tugas yang dilaksanakannya, karena menyadari bahwa ilmu manajemen proyek bila diterapkan secara meluas diseluruh negara akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas sumberdaya pembangunan nasional,” kata Ketua Umum IAMPI Hari G. Soeparto.Hari G.

Soeparto mengatakan bahwa dalam hal penerapan ilmu manajemen proyek ini di Indonesia memang masih kalah jauh dibanding dengan negara negara lain seperti Korea, China, Jepang dan India, walaupun pengenalan ilmu manajemen proyek moderen ini Indonesia telah mengenalnya lebih dahulu.

Untuk memajukan ilmu manajemen proyek dan penerapannya IAMPI bersama asosiasi manajemen proyek di region Asia Pasifik telah mendirikan Asia Pacific Federation of Project Management (APFPM) bersama-sama Australia, Jepang, China, India, Chili, Mexico dan Amerika Serikat.Pada bulan Maret yang akan datang APFPM akan mengadakan Project Management Award di Hong Kong, dan Indonesia juga akan mengirimkan calon calonnya setelah diadakan pemilihan pada bulan Desember yang lalu di Jakarta.

IAMPI mengeluarkan sertifikasi untuk para anggotanya. Jumlah anggota dari seluruh Indonesia sebanyak 2500 orang dan yang bersertifikat sekitar 600 orang dan terus meningkat.

Menurut Hari, Sertifikat Keahlian seharusnya menunjukkan tingkat keahlian profesional atau kompetensi profesional bagi yang memiliki sertifikat tersebut sesuai bidang keahliannya. IAMPI mengeluarkan sertifikat dengan tiga tingkat yakni muda, madya dan utama.Sertifikat dapat diberikan kepada pemohon yang memenuhi syarat tertentu.

Untuk tingkat muda ujian berdasarkan serangkaian pengetahuan, dalam hal ini IAMPI menggunakan basis Project Management Body Knowledge dari Project Management Institute USA dan yang kemudian dikembangkan IAMPI bersama dengan Australian Institute of Project Management (AIPM).

IAMPI lahir dari embrio organisasi profesi internasional maka IAMPI menganut falsafah, etika dan dasar dasar organisasi profesi Internasional yang mengutamakan pengembangan pengetahuan dan kompetensi profesional.

Pada tingkat berikutnya yaitu Madya peserta harus membuktikan kemampuan menerapkannya dalam praktek dengan memberikan bukti bukti kepada Asesor, Asesor IAMPI sebanyak 12 orang mempunyai sertifikat Asesor dari negara bagian Queensland, yang kemudian ditetapkan menjadi Asesor IAMPI.Pada tingkat Utama peserta harus membuktikan mampu menerapkan manajemen proyek pada tingkat yang lebih strategis dihadapan para asesor.

Apabila seseorang bersertifikat Manajemen Proyek telah membuktikan dengan ujian dan asesmen dihadapan panel asesor, membuktikan ia menguasai, memahami dan menerapkan ilmu tersebut dan selajutnya mampu menganalisis, mensintesakan dan mengevaluasi masalah manajemen proyek, bila ia mempunyai sertifikat yang lebih tinggi yakni Manajer Proyek Utama.

Apakah ada lembaga yang mengaudit? “Ada, yaitu dalam bidang konstruksi LPJKN dan untuk menjaga indepensi dan kredibilitas Sertifikasi dilakukan oleh suatu badan sertifikat yang diberi kebebasan dan tidak dipengaruhi oleh pengurus yang lain dalam organisasi asosiasi profesi,” kata Hari.

Bagaimana efektifitas dari serfikasi profesi bagi anggota dan perusahaan yang akan memakai jasanya?Dalam pengamatan bila suatu perusahaan mempunyai karyawan yang bersertifikat maka penyusunan prosedur operasional perusahaan akan berbasis metodologi manajemen proyek yang benar dan dijalankan oleh para ahli yang kompeten, sehingga perusahaan akan berjalan dengan lebih efektif dan efisien dan produktifitas meningkat.

Beberapa pimpinan perusahaan telah menyatakan kepuasannya dan banyak mengrimkan para ahlinya untuk memperoleh sertifikat keahlian manajemen proyek ke IAMPI.Berapa kisaran biaya yang dikeluarkan untuk uji kompetensi? Rp 1 juta sampai Rp 5 juta untuk tingkat utama.

Sumber: http://industri.bisnis.com/read/20120202/45/62168/sertifikasi-keahlian-manajemen-proyek-pun-perlu-melengkapinya